Jumat, 30 Desember 2011

Izinkanku mengungkapakan ya Alloh

Ibu, tahukah kau betapa ku sayang padamu ibu. Inilah aku, darahmu mengalir ditubuhku, betapa banyak kesalahfahaman terjadi antara kita. Tapi perasaan sayang itu tak pernah berubah. Aku anakmu yang terlihat dingin tak peduli terhadapmu. Tahukah kau ibu masalah terbesar bagiku tak bisa ku mangengungkapkan rasa sayangku terhadapmu.
sering ku mencoba berlatih untuk mengungkapkan perasaanku tapi, mengapa begitu sulit? haruskah selamanya seperti ini sampai ajal memisahkan kehidupan kita. Dan kau tak pernah tahu bagaimna sayangku terhadapmu.

Ibu aku selalu mencoba membuatmu senang, tapi aku bukan manusia yang sempurna, banyak usaha-usahaku yang tak bisa kau terima, dan itu membuatku kecewa pada diriku sendiri. kenapa tak bisa ku membuatmu merasakan bahagia. aku merasa cemburu pada saudarakku sendiri yang selalu membuatmu bahagia, bisa tertawa lepas. berbeda denganku, yang selalu ada salahfaham.

sampai saat ini aku belum bisa menjadi yang kau mau. aku tak bisa mengabulkan yang kau inginkan begitu cepat seperti yang telah saudaraku lakukan. begitu sulit kulaksanakan apa yang kau impikan terhadapku ibu. Ibu begitu ku merasa sakit hati ini saat kau merasa kecewa terhadapku. inginku melakukan apa yang kau inginkan, tapi selalu berujung pada kesalahan.

Ibu maaf atas segala salahku, maaf atas segala keegoisanku terhadapmu. Ibu tunggulah aku menjadi anak yang bisa kau banggakan. aku akan berusaha untuk menjadi yang kau inginkan ibu. Ibu inginku melihat kau tersenyum selalu, tak ingin ku melihat marah karena kesalahanku, apalagi melaihatmu menangis karena sikapku..

ya Alloh andaikan ibuku tahu hal ini, ya Alloh izinkan ku mengungkapkan hal ini pada Ibu. ingin ku mengungkapkan semua perasaanku terhadapmu ibu. Ya Allah berikanlah keberanianku untuk mengungkapkan aku sayang ibu karena Alloh.. izinkan ku bisa memeluknya dengan erat penuh dengan kehangatan dan beruarai air mata kebahagiaan. Izinkan ku mengungkapakan semuanya sebelum ajal memisahkan kita. Amiin

Rabu, 28 Desember 2011

Untukmu Kenyataanku dan Untuknya Mimpiku

Tak pernah ku bermimpi bahkan ku bayangkan sebentar saja ku bertemu denganmu. Tapi ternyata Allah berkehendak lain, Ia mempertemukan aku denganmu, bahkan Dia menyandingkanku denganmu. Sungguh ku merasa aneh denganmu. Aku sama sekali tak mengenal dirimu, bahkan tak pernah kutuliskan kau dalam impianku. Tapi kau hadir begitu saja di kehidupanku tanpa permisi. Tapi dengan penuh percaya diri kuterima dirimu, karena ku meyakini rasa cinta akan muncul jika sering kita bertemu. Dan semua ini kulakukan untuk membuat senang orang tuaku, dengan memilihmu maka orang tuaku tak perlu merasa risau memikirkan hidupku. Tertanggal 1 November 2009 ku datang ke tempatmu, untuk senantiasa hidup bersamamu.

Seiring berjalannya waktu, ternyata rasa itu tak kunjung datang juga. telah kucoba mencari celah untuk mencintaimu tapi aku tak bisa. sulit bagiku menerima dirimu di kehidupan ku. Sejujurnya aku telah mencintai yang lain jauh sebelum kamu hadir di kehidupanku, dia telah bersemayam dalam hatiku kurang lebih 4 tahun yang lalu, bahkan sampai saat ini ku masih mencintainya, sangat mencintainya. Meski ku telah hidup denganmu sejauh ini, dan kau selalu berada disisiku hampir 24 jam. Tapi aku masih merasa hampa denganmu, karena hatiku telah diisi yang lain. Dia yang selalu membuatku senang dan nyaman berada di sampingnya, padahal tak pernah ku bertemu dengannya, aku hanya selalu mencarinya di dunia maya, dan berkomunikasi dengannya dengan penuh harapan ku bertemu dengannya di dunia nyata. Aku rela berlama-lama di depan netbook kesayanganku untuk berkomunikasi dengannya dari pada aku bertemu denganmu dikehidupan nyata. 

Pernah ku coba lari dari dirimu dan pergi jauh dari kehidupanku, tapi aku berpikir ulang, bagaimana pendapat orang tua dan orang lain terhadapku. aku seolah-olah menjadi perempuan tak tahu diri. Aku tak bisa membayangkan raut sedih orang tuaku saat ku pergi darimu.

Banyak yang berharap aku bisa hidup denganmu. hem....... rasanya aku menjadi perempuan yang tak punya pilihan saat ini. aku melepaskan yang kucintai demi kebahagiaan semuanya. tapi ya Robb semoga ini menjadi pengorbanan untuk mereka yang lebih kucintai dari dirinya yang telah ku lepaskan. Dan aku akan mempertahankan kehidupanku dengnmu meski penuh dengan perasaan hampa.

Aku berharap dirimu bisa menyirami perasaan hampa ini dengan kebahagiaan dan rasa nyaman berada didekatmu. Akan kulaksanakan segala kewajibanku terhadapmu, jika hanya ini yang bisa membuatmu dan mereka senang. Akan ku buktikan aku bisa bertahan hidup bersamamu, sampai suatu saat kau bisa melepaskan ku dengan ikhlas. Untuk cinta ku biarkanlah dia menjadi mimpiku, dengan kumimpikan dirinya aku sudah sangat merasa senang. Dirinya tak akan pernah bisa tergantikan yang lain. bukan ku tak setia, tapi biarkanlah ku seperti ini, aku tetap hidup denganmu dengan mencoba mencintaimu. Dan akan kuberikan segala kewajibanku terhadapmu. dan mimpiku biarkanlah dia menjadi mimpi.

 Dia adalam mimpiku, dan dirimu adalah kenyataanku. Aku sadar tidak semua yang ku impikan dia adalah baik untuk ku, Allah lah yang Maha Tahu segalanya, dia yang memberikan kebaikan terhhadapku. jika memang kaulah yang dipilihkan untuk ku aku kan terimanya. Tapi biarkanlah aku tetapi memimpikan dirimya. sampai kutemukan rasa bosan terhadapnya. Aku yakin semua akan indah pada waktunya.